Nama Objek Wisata : Bukik Posuak
Jenis : Objek Wisata Alam
Luas : ± 1,00 ha
Lokasi : Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan
Jarak dari IKK : ± 20,00 km
Jarak dari IK Provinsi : ± 150,00 km
Sarana Transportasi yang Tersedia ke Objek Wisata : Oplet dan Ojek
Fasilitas Objek Wisata : 1. Panorama Alam
2. Areal Parkir
Kegiatan yang Bisa Dilakukan : 1. Penelitian
2. Berkemah
3. Istirahat sambil menikmati pemandangan
Peluang Investasi : 1. Sarana akomodasi dengan arsitektur purbakala
2. Paket wisata dimana wisatawan seolah-olah hidup di zaman purbakala
3. Arena bermain Purbakala
Legenda Bukik Posuak
Jenis : Objek Wisata Alam
Luas : ± 1,00 ha
Lokasi : Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan
Jarak dari IKK : ± 20,00 km
Jarak dari IK Provinsi : ± 150,00 km
Sarana Transportasi yang Tersedia ke Objek Wisata : Oplet dan Ojek
Fasilitas Objek Wisata : 1. Panorama Alam
2. Areal Parkir
Kegiatan yang Bisa Dilakukan : 1. Penelitian
2. Berkemah
3. Istirahat sambil menikmati pemandangan
Peluang Investasi : 1. Sarana akomodasi dengan arsitektur purbakala
2. Paket wisata dimana wisatawan seolah-olah hidup di zaman purbakala
3. Arena bermain Purbakala
Legenda Bukik Posuak
Di Sumatera Barat,
tepatnya di Nagari Maek, Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Lima Puluh Kota ada
sebuah bukit yang cukup unik, karena di puncak bukit itu ada sebuah bolongan
yang menghiasi bukit itu, sehingga memberi ciri khas yang membedakan bukit itu
dengan bukit-bukit yang lainnya, dari bukit itu lahir beberapa cerita rakyat
yang beredar bahkan masih diceritakan sampai sekarang, Saya mau menceritakan
salah satu versi yang menceritakan asal mula bukit ini, Legenda Bukik Posuak,
kita mulai saja, jadi begini ceritanya..
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijj1-FjELgC5MfPCTcCroOinDCJ5CNmuGRPkumaGwEnyUG034ZAieRpeqYmVIBl7MXTX1DZAYklm_42bL2s_RuIBHMc4EakZeyXKIZ4DNnjTC7KWzq6XXE5vgDJZxT8YUYnfvxijxHFstK/s640/bukik.jpg)
Pada zaman dahulu kala, di daerah Sumatera tepatnya Sumatera Barat, hiduplah seorang raja yang memerintah dengan adil dan bijaksana, Bagindo Ali namanya, sang raja dikenal ramah dan pemurah kepada rakyatnya, selain itu sang raja juga punya hobi berburu, hampir setiap minggu sang raja pergi ke hutan untuk berburu.
Sang raja dikenal sangat
piawai memanah, seumur hidup anak panahnya selalu tepat sasaran, kalau sang
raja telah melepaskan anak panah dari busurnya, sasarannya pasti kena, begitu
piawainya sang raja dalam memanah.
Pada suatu hari, sang
raja pergi berburu ditemani oleh ketiga orang pengawalnya, biasanya dalam
sehari sang raja bisa membawa pulang satu hingga dua ekor rusa hasil buruannya,
namun kali ini sang raja tidak berhasil membawa seekor pun. Akhirnya sang raja
memutuskan untuk pulang ke istananya.
Di perjalanan pulang,
seorang pengawalnya melihat seekor rusa yang sangat besar, sang raja langsung
mengambil busur dan anak panahnya, dengan tergesa-gesa sang raja melepaskan
busur dan “whoosssh” tembakan sang raja meleset dan rusa langsung lari
menyelamatkan diri, raja kesal dan langsung mengejar rusa besar tersebut, namun
sayang rusa tersebut lari terlalu cepat dan menghilang di tengah hutan.
Sang raja murka karena
gagal untuk pertama kalinya dalam berburu, dan berteriak ,”Akan kukejar rusa
itu sampai dapat!!”. Lalu sang raja beserta rombongan mengurungkan niat untuk kembali
ke istana dan kembali ke dalam hutan untuk berburu.
Sudah 4 hari sang raja
dan pengawalnya di dalam hutan mencari rusa besar yang malang, pengawal tampak
sudah putus asa dan mengajak sang raja untuk pulang ke kerajaan, tapi baginda
bukannya mendengarkan nasehat si pengawal, malah marah , “Aku tidak akan pulang
sampai kupenggal kepala rusa itu!” teriak sang raja.
Akhirnya hari ke-7 sang
raja berhasil menemukan si rusa, kali ini sang raja memanah si rusa dengan
hati-hati dan “whoooosshh” “jleb” anak panah tepat menembus kepala si rusa,
sang raja langsung berlari mendekati si rusa yang sempoyongan dan memenggal
leher si rusa sampai putus, merah darah menciprati baju sang raja, tidak hanya
itu, sang raja juga mencincang rusa karena kesal dan dengan penuh tenaga sang
raja melempar paha rusa tersebut ke langit, saking kuatnya paha rusa itu
terbang tinggi dan membentur sebuah bukit sampai bukit itu bolong karena
hantaman paha rusa, dan paha rusa tersebut mendarat di sebuah bukit yang ditumbuhi padang ilalang yang sekarang dikenal dengan sebutan "Bukik Pao Ruso" (paha rusa).
Sedangkan, bukit yang
bolong itu dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan “Bukik Posuak” yang
dalam bahasa Indonesia berarti Bukit Tembus/Bolong.
0 comments:
Post a Comment