BAB
I
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang
Pada dasarnya,
sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem yang menjadikan informasi
sebagai bagian dasar / intinya. Sistem ini terintegrasi sebagai alat bantu
dalam pengoperasian fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan di sebuah
organisasi. dalam sistem ini, informasi
sangat dibutuhkan kualitasnya. Hal ini dinilai dengan memperhatikan efektivitas
informasi yang didapatkan , melalui perbandingan antara manfaat yang diperoleh
dari informasi tersebut terhadap biaya yang dibutuhkan untuk mengelolanya.
Orang dapat
membahas sistem informasi manajemen tanpa komputer, tetapi adalah kemampuan
komputer yang membuat SIM terwujud. Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya
komputer dalam sebuah sistem informasi manajemen, tetapi adalah sejauh mana
berbagai proses akan dikomputerkan. Gagasan suatu sistem informasi/keputusan
berdasarkan komputer berarti automatisasi total. Konsep sistem manusia/mesin
menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya
lebih baik dilakukan oleh mesin. Dalam sebagian terbesar persoalan, manusia dan
mesin membentuk sebuah sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui
serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang manusia pengolah.
Kenyataan
bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti bahwa para perancang harus
memilih pengetahuan cukup mengenai komputer dan penggunaannya dalam pengolahan
informasi. Konsep manusia/mesin bahwa perancang sebuah sistem informasi
manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan
perilaku manusia dalam mengambil keputusan.
Kecenderungan
dalam pengolahan transaksi pada sistem-sistem mutakhir adalah menuju
pengumpulan data secara “online” dan permintaan informasi (inquiry)
secara online pula. Kemampuan memperoleh informasi secara online sangat besar
peranannya dalam mendukung informasi. Ini berarti bahwa setiap petugas yang
berwenang dapat memperoleh jawaban langsung atas sesuatu permintaan informasi
seperti posisi terakhir perkiraan seorang pelanggan atau sediaan yang ada untuk
jenis barang tertentu.
II.
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah
mata kuliah ini adalah :
1. Memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
2. Menjelaskan
tentang Komunikasi data
3. Menjelaskan
tentang SIM pada media internetan dan jaringan telekomunikasi
III.
Rumusan
Masalah
a. Apakah
yang dimaksud dengan komunikasi data?
b. Bagaimana
sistem Informasi Manajemen pada jaringan internetan dan jaringan
telekomunikasi?
BAB
II
PEMBAHASAN
I.
Komunikasi
Data
Komunikasi data adalah proses pengiriman informasi
diantara dua titik menggunakan kode biner melewati saluran transmisi dan
peralatan switching dapat terjadi antara komputer dengan komputer, komputer
dengan terminal atau komputer dengan peralatan. Komunikasi data merupakan
gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data.
Secara sederhana, komunikasi data merupakan suatu
bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau
pemindahan data dan informasi diantara computer computer dan piranti-piranti
yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data.
Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data
merupakan bagian vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini
menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain.
Data yang dimaksud disini adalah
sinyal-sinyal elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sumber data yang dapat
ditangkap dan dikirimkan ke terminal-terminal penerima. Yang dimaksud terminal
adalah peralatan untuk terminal suatu data seperti disk drive, printer,
monitor, papan ketik, scanner, plotter dan lain sebagainya.
Salah satu alasan diperlukannya suatu
teknik komunikasi data antar komputer satu dengan komputer atau terminal yang
lain adalah sebagai berikut :
Adanya distributed
processing , ini mutlak diperlukan jaringan sebagai sarana pertukaran
data. Transaksi sering terjadi pada suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi
pengolahan datanya atau lokasi di mana data tersebut akan digunakan, sehingga
data perlu dikirim ke lokasi pengolahan data dan dikirim lagi ke lokasi yang
membutuhkan informasi dari data tersebut.
Biasanya
lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat jalur komunikasi,
lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan
dengan cara pengiriman biasa.
Suatu
organisasi yang mempunyai beberapa lokasi pengolahan data, data dari suatu
lokasi pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke
lokasi pengolahan lain yang kurang atau tidak sibuk.
Jaringan
komputer mulai berkembang di awal tahun 1980 sebagai media komunikasi
komunikasi yang berkembang pesat. Sehingga sampai saat ini komputer menjadi
sarana komunikasi yang sangat efektif dan hampir seluruh bentuk informasi
melibatkan komputer dalam penggunaannya.
Dengan
ditemukannya internet, berbagai informasi bisa diakses dari rumah dengan biaya
yang murah. Komunikasi data sebenarnya merupakan gabungan dua teknik yang sama
sekali jauh berbeda yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Dapat diartikan
bahwa komunikasi data memberikan layanan komunikasi jarauk juah dengan sistem
komputer.
Adapun
tujuan dari komunikasi data adalah sebagai berikut :
·
Memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar
efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari suatu tempat ketempat yang lain.
·
Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan
perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use).
·
Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat
maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik
desentralisasi ataupu sentralisasi.
·
Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan
data yang ada dalam berbagai mcam sistem komputer.
·
Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
·
Mendapatkan da langsung dari sumbernya.
·
Mempercepat penyebarluasan informasi.
Berdasarkan
bentuk-bentuk penerapannya sistem komunikasi data dapat berupa beberapa
model, yakni :
a.
Sistem
Komunikasi Off-Line
Offline Communication
System adalah suatu sistem pengiriman data melalui fasilitas telekomunikasi
dari satu lokasi ke pusat pengolah data, tetapi data yang dikirim tidak
langsung diproses ke CPU (Central Processing Unit).
Data
yang akan diproses dibaca oleh terminal, kemudian dengan menggunakan modem,
data tersebut dikirim melalui telekomunikasi. Di tempat tujuan data diterima
juga oleh modem, kemudian oleh terminal, data disimpan ke alamat perekam
seperti pada disket, magnetic tape, dan lain-lain. Dari alat perekam ini,
nantinya dapat diproses oleh komputer. jenis-jenis peralatan yang diperlukan dalam offline
communication system, yaitu terminal, modem, sistem komputer dan jalur
komunikasi.
b.
Sistem
Komunikasi On-Line
Online Communication System dapat berbentuk :
1.
Realtime
System
Sistem Real
Time merupakan suatu sistem pengolahan data yang membutuhkan tingkat transaksi
dengan kecepatan tinggi. Hal ini mengingat bahwa kebutuhan transaksi harus diperoleh
pada saat yang sama, sebagai bagian dari pengendalian sistem secara
keseluruhan.
Sistem
ini memungkinkan untuk mengirimkan data ke komputer pusat, diproses di komputer
pusat seketika pada saat diterima dan kemudian mengirimkan kembali hasil
pengolahan ke pengirim data saat itu juga.
Pada
sistem Real Time, pengolahan data harus berpusat pada CPU yang relatif
besar karena sistem ini didukung dengan sistem operasi yang rumit dan sistem
aplikasi yang panjang dan kompleks. Hal itu juga mengingat diperlukannya memori
penyimpanan yang cukup besar untuk menampung antrian data pesan-pesan dari
terminal.
Kemudian
file induk atau master file harus diupdate dan harus tersedia setiap
saat jika dipergunakan sehingga diperlukan sentralisasi dalam pengorganisasian
file agar sistem bisa lebih efektif dan efisien. Disamping itu, mengingat
file-file tersebut harus selalu siap sedia setiap saat jika dibutuhkan dalam
pengolahan data, maka file-file tersebut harus disimpan pada input output
deviceyang bisa diakses secara langsung.
Sistem
realtime ini juga memungkinkan penghapusan waktu yang diperlukan untuk
pengumpulan data dan distribusi data. Dalam hal ini berlaku komunikasi dua
arah, yaitu pengiriman dan penerimaan respon dari pusat komputer dalam waktu
yang relatif cepat. Penggunaan sistem ini memerlukan suatu teknik dalam hal
sistem disain, dan pemrograman, hal ini disebabkan karena pada pusat komputer
dibutuhkan suatu bank data atau database yang siap untuk setiap kebutuhan.
Biasanya peralatan yang digunakan sebagai database adalah magnetic disk
storage, karena dapat mengolah secara direct access (akses
langsung), dan perlu diketahui bahwa pada sistem ini menggunakan
kemampuan multiprogramming, untuk melayani berbagai macam keperluan dalam
satu waktu yang sama.
2.
Batch
Processing System
Batch
Processing System merupakan teknik pengolahan data dengan menumpuk data
terlebih dahulu dan diatur pengelompokan data tersebut dalam kelompok-kelompok
yang disebut batch. Jadi pada dasarnya, sistem ini akan memproses suatu
data setelah data itu terkumpul atau tertumpuk telebih dahulu.
Setiap batch ditandai dengan identitas tertentu serta informasi
mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Sistem tumpuk
ini merupakan system pengolahan data yang paling tua meskipun juga paling
populer dibanding dengan sistem yang lainnya.
Dalam
sistem batch ini, setumpuk dokumen dikumpulkan dan dirubah ke dalam
file-file input yang bisa terbaca komputer. File input tersebut kemudian
diproses oleh Central Processing Unit (CPU)untuk menghasilkan file-file
output baik dalam bentuk hard copy, maupun file dalam media peyimpanan
eksternal lainnya.
Pendekatan
sistem ini diterapkan untuk aplikasi yang memiliki jumlah data besar sehingga
diperlukan pemeriksaan pendahuluan yang cermat sebelum data diolah. Model ini
juga diterapkan dalam sistem informasi yang tidak memerlukan akses secara
langsung dari waktu ke waktu melainkan adalah tingkat periode.
3.
Time
Sharing System
Time
Sharing System adalah suatu teknik penggunaan online sistem oleh beberapa
pemakai. Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat
input/output tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari
CPU dapat digunakan secara efisien dengan melayani beberapa alat I/O secara
bergantian.
4.
Distributed
Data Processing System
Distributed
Data Processing System merupakan bentuk yangsering digunakan sekarang
sebagai perkembangan time sharing system. Bila beberapa sistem komputer
yang bebas tersebar yang masing-masing dapat memproses data sendiri dan
dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi, maka istilah time sharing sudah
tidak tepat lagi. Distributed Data Processing System dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem komputer interaktif yang terpencar secara
geografis dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi dan setiap komputer mampu
memproses data secara mandiri dan mempunyai kemampuan berhubungan dengan
komputer lain dalam suatu sistem.
Setiap
lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil dari komputer pusat dan mempunyai
simpanan luar sendiri dan dapat melakukan pengolahan data sendiri. Pekerjaan
yang terlalu besar yang tidak dapat diolah di tempat sendiri, dapat diambil
dari komputer pusat.
Dalam
proses komunikasi data dari satu lokasi ke lokasi yang lain, harus ada minimal
3 unsur utama sistem yaitu sumber data, media transmisi dan penerima. Andaikan
salah satu unsur tidak ada, maka komunikasi tidak dapat dilakukan.
II.
SIM
Pada Media Internetan dan Jaringan Telekomunikasi
Sebelum kita membahas
SIM pada media internetan dan jaringan telekomunikasi, terlebih dahulu kita
mengetahui apa itu media internetan dan jaringan telekomunikasi.
Jaringan telekomunikasi
adalah segenap perangkap telekomunikasi ang dapat menghubngkan pemakaiannya
dengan pemakai lain (manusia) sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling
bertukar informasi pada saat itu juga.
Jaringan telekomunikasi
terdiri atas tiga bagian utama, yaitu :
1. Perangkat
Transmisi
Perangkat transmisi
bertugas menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat ke tempat lain.
Media transmisinya dapat berupa kabel, serat optic maupun udara, tergantung
jarak dari tempat-tempat yang dihubungkan serta tergantung pada beberapa banyak
tempat yang saling dihubungkan.
2. Perangkat
Penyambungan
Perangkat penyambungan
bertugas agar pemakai dapat menghubungi pemakai lain sesuai dengan yang
diinginkannya. Perangkat penyambungan tersebut masih menggunakan system manual
bila diperlukan seorang operator yang bertugas menyambungkan pemakai dengan
pemakai lain yang diinginkannya.
3. Terminal
Terminal adalah
peralatan yang bertugas merubah sinyal informasi asli (suara manusia atau
lainnya) menjadi sinyal elektrik, elektromagetik atau cahaya.
Perangkat dan media
transmisi sebagai penghubung antara perangkat penyambungan dengan terminal
disebut sebagai JARLOKAT (Jaringan Lokal Akses Tembaga).
Media internetan
merupakan bentuk penyaluran jaringan telekomunikasi untuk dipergunakan bagi
pemakainya dalam hal pencarian informasi yang diinginkan, baik dalam bentuk
suara, gambar maupun campuran audio-visual.
Secara sederhana, media
internetan merupakan wadah bagi jaringan telekomunikasi untuk mengaplikasikan
segala komponen yang dimilikinya sehingga memiliki tujuan dan fungsi yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia.
Media internetan pada
dasarnya dikenal dengan social media yang dapat kita temui dalam berbagai model
dan spesifikasi fungsi. Contohnya saja media internetan yang difungsikan untuk
menjalankan berbagai kegiatan terkait penggunaan jaringan telekomunikasi yang
tentunya melalui system online. Mozilla firefox misalnya, dapat dipergunakan
untuk browsing, maupun menjalankan beberapa aplikasi social media seperti
twitter, facebook, youtube dan lainnya.
Namun seiring
berkembangnya zaman, social media disediakan dengan tampilan tersendiri dan terfokus
pada fungsi sosialnya, contohnya penggunaan twitter ataupun facebook hanya
terfokus pada lingkup yang mereka punya bukan mencakup browsing seperti Mozilla
firefox dan lainnya.
Pesatnya perkembangan
media internetan dan jaringan telekomunikasi kini, dikarenakan semua orang bisa
memilki media sendiri. Seorang pengguna media internetan dan jaringan
telekomunikasi dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik
tulisan, gambar, video, grafis dan berbagai model content lainnya.
Semakin kompleksnya
kegiatan yang dilakukan akan mempersulit koordinasi dan komunikasi apabila
tidak diciptakan suatu system. Pada dasarnya apapun bentuk kegiatan yang
dilakukan sangat membutuhkan tersedianya informasi. Oleh karena itu, campur
tangan SIM pada media internetan dan jaringan teleomunikasi sangat diperlukan.
Hal ini dikarenakan dengan penggunaan SIM, suatu informasi dapat disampaikan
secara sistematis sehingga mudah dimengerti.
Dengan adanya SIM
menjadikan terciptanya inovasi baru bagi penggunaan media internetan dan
jaringan telekomunikasi, dalam artian informasi yang diperoleh dari media
internetan dan jaringan telekomunikasi dapat disajikan dalam bentuk yang
simple, padat, tepat sasaran dan mudah dimengerti.
Dapat dipahami bahwa
SIM pada media internetan dan jaringan telekomunikasi sangatlah diperlukan
karena memiliki hakikat yang saling membutuhkan dalam menjalankan fungsinya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi data adalah proses pengiriman informasi
diantara dua titik menggunakan kode biner melewati saluran transmisi dan
peralatan switching dapat terjadi antara komputer dengan komputer, komputer
dengan terminal atau komputer dengan peralatan. Komunikasi data merupakan
gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data.
Salah satu alasan diperlukannya suatu
teknik komunikasi data antar komputer satu dengan komputer atau terminal yang
lain adalah sebagai berikut :
Adanya distributed
processing , ini mutlak diperlukan jaringan sebagai sarana pertukaran
data. Transaksi sering terjadi pada suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi
pengolahan datanya atau lokasi di mana data tersebut akan digunakan, sehingga
data perlu dikirim ke lokasi pengolahan data dan dikirim lagi ke lokasi yang
membutuhkan informasi dari data tersebut.
Media
internetan merupakan bentuk penyaluran jaringan telekomunikasi untuk
dipergunakan bagi pemakainya dalam hal pencarian informasi yang diinginkan,
baik dalam bentuk suara, gambar maupun campuran audio-visual. Secara sederhana,
media internetan merupakan wadah bagi jaringan telekomunikasi untuk
mengaplikasikan segala komponen yang dimilikinya sehingga memiliki tujuan dan
fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Dapat
dipahami bahwa SIM pada media internetan dan jaringan telekomunikasi sangatlah
diperlukan karena memiliki hakikat yang saling membutuhkan dalam menjalankan
fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA
Dwiridotjahjono, Jojok. 2006. Bagaimana
Membangun Kualitas Layanan On-Line ?. Majalah Manajemen Usahawan Indonesia.
Jurnal Training Center. 2005. Media
Komunikasi Sumber Daya Manusia Telekomunikasi. Bandung.
0 comments:
Post a Comment