RESUME
MATA
KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDjAVVoDQU_r3FraUb0GYQ1VDRWxvtPVROVSZ3qu056T7ztPSs3Mg0Xz1_LM6JS-SMil0oC25JlaJZGBDJLeERFbk3CWNqWmks9Qah-07apwCs-xuYd74TOS1hZ2ok8_gtJDqy3OZginnv/s200/LOGO+UNP.jpg)
Oleh
GUSNI
JELITA
16087
/ 2010
ILMU
ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2013
SIM
dalam Menjalankan Fungsi Organisasi, SIM bagi Peningkatan Kinerja Organisasi,
SIM bagi Efektivitas dan Efisiensi Organisasi
SIM
merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu
organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberikan data kepada manajemen
untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan.
Adapun
fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen
organisasi, yakni:
1. Planning
(perencanaan)
Hal
yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah
rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana
kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bias
melalui rapat-rapat, seperti: Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang
membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan
dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai. Rapat Anggaran,
untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja
organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau
proposal kegiatan.
2.
Organizing (pengaturan)
Dalam
hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship)
antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain. Job Description yang
jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian. Bentuk Koordinasi
antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat
Pimpinan antar Organisasi, dll)
Penataan
dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi Harus diatur dan ditata dengan
baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar,
laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil
rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
3.
Accounting (pelaporan)
Pelaporan
merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa
tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang
berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah : Progress Report (Laporan
Pengembangan Kegiatan) atau Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan
4.
Controling (pengawasan)
Tugas
organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan
pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan
penggunaan anggaran
Untuk
melakukan semua itu diperlukan media sesuai teknologi yang digunakan, bisa juga
melalui media yang paling sederhana yaitu formulir yang diisi secara manual,
namun mempunyai kelemahan dalam kecepatan layanan dan penumpukan volume data.
Dengan penggunaan teknologi informasi khususnya
komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat
waktu sehingga dapat lebih efektif dan lebih efisien. Pada masa sekarang ini,
perkembangan ilmu pengetahuan pesat sekali, karena semakin di sadari betapa
pentingnya teknologi informasi pada suatu badan pemerintahan. Perkembangan
teknologi informasi sekarang ini menuntut suatu dinas pemerintahan untuk
mengikutinya agar semua aktivitas yang akan dilakukan akan menjadi lebih cepat,
hemat waktu dan akurat sehingga tujuan yang ingin dicapai lebih dapat muah
direalisasikan. Teknologi informasi yang menyangkut kegunaan komputer dalam
suatu dinas pemerintahan sangat diperlukan untuk memudahkan suatu pekerjaan
kantor dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Perlengkapan kantor
sangat membantu pencapaian tujuan tersebut, oleh karena itu saat dinas
pemerintahan memerlukan teknologi informasi khususnya teknologi komputer untuk
membantu penyelesaian tugas pegawai.
Sistem Informasi sangat berperan penting dalam
sebuah organisasi, begitu juga halnya dengan struktur organisasi yang secara tidak
langsung akan sangat mempengaruhi proses komunikasi perusahaan. Efektivitas
pengambilan keputusan dalam pekerjaan adalah tergantung kepada bagaimana proses
komunikasi dapat diterima oleh responden dan seberapa umpan balik yang
diinginkan oleh pimpinan dari informasi yang diberikan.
Apabila Sistem Informasi Manajemen yang
diterapkan tidak baik maka beberapa fungsi dalam organisasi juga tidak baik
namun sebaliknya jika komunikasi dilakukan dengan baik maka pengambilan
keputusan akan dapat dilaksanakan dengan baik pula. Prosedur dan sistem komando
dalam perusahaan harusnya menjadi perhatian perusahaan untuk lebih mengetahui
peranan dari sistem yang berlaku akan mempengaruhi efektivitas pengambilan
keputusan. Akurasi data yang diperoleh juga merupakan sarana pendukung untuk
pengambil keputusan membuat keputusan yang tepat.
SIM
pada Media Media Internet dan Jaringan Telekomunikasi dan Komunikasi Data
Jaringan
telekomunikasi adalah segenap perangkap telekomunikasi ang dapat menghubngkan
pemakaiannya dengan pemakai lain (manusia) sehingga kedua pemakai tersebut
dapat saling bertukar informasi pada saat itu juga.
Jaringan
telekomunikasi terdiri atas tiga bagian utama, yaitu :
1. Perangkat
Transmisi
Perangkat
transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat ke tempat
lain. Media transmisinya dapat berupa kabel, serat optic maupun udara,
tergantung jarak dari tempat-tempat yang dihubungkan serta tergantung pada
beberapa banyak tempat yang saling dihubungkan.
2. Perangkat
Penyambungan
Perangkat
penyambungan bertugas agar pemakai dapat menghubungi pemakai lain sesuai dengan
yang diinginkannya. Perangkat penyambungan tersebut masih menggunakan system
manual bila diperlukan seorang operator yang bertugas menyambungkan pemakai
dengan pemakai lain yang diinginkannya.
3. Terminal
Terminal
adalah peralatan yang bertugas merubah sinyal informasi asli (suara manusia
atau lainnya) menjadi sinyal elektrik, elektromagetik atau cahaya. Perangkat
dan media transmisi sebagai penghubung antara perangkat penyambungan dengan
terminal disebut sebagai JARLOKAT (Jaringan Lokal Akses Tembaga).
Media
internetan merupakan bentuk penyaluran jaringan telekomunikasi untuk
dipergunakan bagi pemakainya dalam hal pencarian informasi yang diinginkan,
baik dalam bentuk suara, gambar maupun campuran audio-visual.
Secara
sederhana, media internetan merupakan wadah bagi jaringan telekomunikasi untuk
mengaplikasikan segala komponen yang dimilikinya sehingga memiliki tujuan dan
fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Media
internetan pada dasarnya dikenal dengan social media yang dapat kita temui dalam
berbagai model dan spesifikasi fungsi. Contohnya saja media internetan yang
difungsikan untuk menjalankan berbagai kegiatan terkait penggunaan jaringan
telekomunikasi yang tentunya melalui system online. Mozilla firefox misalnya,
dapat dipergunakan untuk browsing, maupun menjalankan beberapa aplikasi social
media seperti twitter, facebook, youtube dan lainnya.
Namun
seiring berkembangnya zaman, social media disediakan dengan tampilan tersendiri
dan terfokus pada fungsi sosialnya, contohnya penggunaan twitter ataupun
facebook hanya terfokus pada lingkup yang mereka punya bukan mencakup browsing
seperti Mozilla firefox dan lainnya.
Pesatnya
perkembangan media internetan dan jaringan telekomunikasi kini, dikarenakan
semua orang bisa memilki media sendiri. Seorang pengguna media internetan dan
jaringan telekomunikasi dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi
baik tulisan, gambar, video, grafis dan berbagai model content lainnya.
Semakin
kompleksnya kegiatan yang dilakukan akan mempersulit koordinasi dan komunikasi
apabila tidak diciptakan suatu system. Pada dasarnya apapun bentuk kegiatan
yang dilakukan sangat membutuhkan tersedianya informasi. Oleh karena itu,
campur tangan SIM pada media internetan dan jaringan teleomunikasi sangat
diperlukan. Hal ini dikarenakan dengan penggunaan SIM, suatu informasi dapat
disampaikan secara sistematis sehingga mudah dimengerti.
Dengan
adanya SIM menjadikan terciptanya inovasi baru bagi penggunaan media internetan
dan jaringan telekomunikasi, dalam artian informasi yang diperoleh dari media
internetan dan jaringan telekomunikasi dapat disajikan dalam bentuk yang
simple, padat, tepat sasaran dan mudah dimengerti.
Dapat
dipahami bahwa SIM pada media internetan dan jaringan telekomunikasi sangatlah
diperlukan karena memiliki hakikat yang saling membutuhkan dalam menjalankan
fungsinya.
Komunikasi Data
Komunikasi data adalah proses pengiriman informasi
diantara dua titik menggunakan kode biner melewati saluran transmisi dan
peralatan switching dapat terjadi antara komputer dengan komputer, komputer
dengan terminal atau komputer dengan peralatan. Komunikasi data merupakan
gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data.
Secara
sederhana, komunikasi data merupakan suatu bagian dari
telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan
data dan informasi diantara computer computer dan piranti-piranti yang lain
dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data
berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data
merupakan bagian vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini
menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain.
Data yang dimaksud disini adalah
sinyal-sinyal elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sumber data yang dapat
ditangkap dan dikirimkan ke terminal-terminal penerima. Yang dimaksud terminal
adalah peralatan untuk terminal suatu data seperti disk drive, printer,
monitor, papan ketik, scanner, plotter dan lain sebagainya.
Salah satu alasan diperlukannya suatu
teknik komunikasi data antar komputer satu dengan komputer atau terminal yang
lain adalah sebagai berikut :
Adanya distributed
processing , ini mutlak diperlukan jaringan sebagai sarana pertukaran
data. Transaksi sering terjadi pada suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi
pengolahan datanya atau lokasi di mana data tersebut akan digunakan, sehingga
data perlu dikirim ke lokasi pengolahan data dan dikirim lagi ke lokasi yang
membutuhkan informasi dari data tersebut.
Biasanya
lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat jalur komunikasi,
lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan
dengan cara pengiriman biasa.
Suatu
organisasi yang mempunyai beberapa lokasi pengolahan data, data dari suatu
lokasi pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke
lokasi pengolahan lain yang kurang atau tidak sibuk.
Jaringan
komputer mulai berkembang di awal tahun 1980 sebagai media komunikasi yang
berkembang pesat. Sehingga sampai saat ini komputer menjadi sarana komunikasi
yang sangat efektif dan hampir seluruh bentuk informasi melibatkan komputer
dalam penggunaannya.
Dengan
ditemukannya internet, berbagai informasi bisa diakses dari rumah dengan biaya
yang murah. Komunikasi data sebenarnya merupakan gabungan dua teknik yang sama
sekali jauh berbeda yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Dapat diartikan
bahwa komunikasi data memberikan layanan komunikasi jarauk juah dengan sistem
komputer.
Adapun tujuan dari komunikasi data adalah sebagai
berikut :
·
Memunkinkan pengiriman data dalam jumlah besar
efisien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ketempat yang lain.
·
Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan
pendukung dari jarak jauh (remote computer use).
·
Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat
maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik
desentralisasi ataupun sentralisasi.
·
Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan
data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer.
·
Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
·
Mendapatkan da langsung dari sumbernya.
·
Mempercepat penyebarluasan informasi.
Kendala
Penerapan SIM pada Organisasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Budaya
kerja di era informasi yang menuntut produktifitas dan kreatifitas dewasa ini,
masih banyak pegawai pemerintah yang tidak mau beradaptasi dengan
teknologi ICT, mereka kebanyakan menggunakannya hanya sebagai trend
bahkan status sosial bukan sebagai kebutuhan apalagi untuk sebagai
problem solving dari rutinitas kerja sehari-hari. Sering dijumpai baik kepala
atau pimpinan jika terjadi masalah mereka mencari konsultan atau vendor membuat
suatu kegiatan dengan label proyek yang semata-mata berorientasi pada
keuntungan dan bukan pemanfaatan.
Kendala
lainnnya yaitu luasnya wilayah pemerintahan suatu daerah sehingga penerapan IT
belum merata karena tidak semua staff bisa menggunakan komputer khususnya bagi
kecamatan dan kelurahan yang ada di pelosok, perlu adanya tenaga khusus yang
menjalankan media teresebut. Minimnya infrastruktur pendukung ICT seperti
jaringan telepon dan listrik juga menjadi kendala, kondisi ini merupakan
masalah yang perlu diatasi.
Kendala
selanjutnya adalah persepsi yang salah terhadap internet. alasan yang sering
didengar, mengapa para pegawai negeri sipil (PNS) enggan memanfaatkan internet
karena pekerjaannya menjadi terganggu digunakan untuk hal lain seperti bermain
game, sosial network, dll. Kondisinya cukup memprihatinkan. Artinya persepsi
terhadap media ini masih keliru.
Secara
teknis beberapa kendala yang masih dihadapi oleh sebagian organisasi pemerintah
daerah ialah:
a. Belum
adanya dokumentasi mengenai bagan arus ringkasan (summary flow chart) yang
memperlihatkan aliran/arus data sejak data mentah sampai dengan informasi
tercetak. Persoalan ini kelihatannya sederhana, tetapi terkadang bias
menyulitkan pihak manajer dalam mengawasi arus informasi yang terdapat dalam
organisasi yang dipimpinnya.
b. Lemahnya Data
Management Systems. Ini terbukti dari belum adanya standar operasi yang
baku, munculnya ekses overflow reporting, redundancyyang tidak efisien dan
sebagainya.
c. Prosedur
untuk melihat data secara incidental masih terlalu lama, ini disebabkan karena
banyak Kantor PDE yang tidak menggunakan system database relasional yang lebih
efisien sehingga direct access sulit dilakukan.
d. Tata-ruang
perkantoran masih kurang memadai. Ruang untuk kegiatan-kegiatan ketatausahaan
(tulis-menulis), operasi computer, atau penyortiran data masih bercampur-baur
sehingga pekerjaan menjadi kurang sistematis.
e. Untuk
perawatan mesin atau perangkat keras, organisasi masih menggantungkan diri
kepada pihak pemasok dengan system kontrak pertahun. Akibatnya kalau ada
kerusakan-kerusakan teknis, sekalipun sangat sederhana, tidak bisa segera
diatasi sendiri oleh para pegawai.
Permasalahan
lain yang tida kalah pentingnya ialah kurang lancarnya pemasukan data.
Proses data entry sangat menentukan kelangsungan proses-proses
pengolahan berikutnya. Apabila sejak awal pengisian data tidak lancar dan tidak
akurat, maka pekerjaan untuk mengoreksi data akan bertambah panjang, data
sorting akan lamban, dan akhirnya tujuan organisasi PDE untuk menghasilkan
informasi tepat pada waktunya tidak akan tercapai. Dengan demikian
masalah-masalah pemasukan data ini timbul karena:
a. Kurangnya
pengertian dan kesadaran dari pihak konsumen sebagai pengisi data. banyak
pengisi data yang tidak sadar bahwa data yang akan dimasukkan ke dalam computer
harus memiliki format dan prosedur yang pasti untuk menghindari kesalahan
pengisian data.
b. Belum
meluasnya computerized minded di antara para pemakai data maupun para
pengelola data sendiri di dalam organisasi-organisasi pemerintah.
c. Lemahnya
system informasi di dalam organisasi pengolahan data sendiri. Ini menyangkut
masalah-masalah administrative dan operasional seperti bagaimana menangani
volume data yang besar, membuat formulir isian data yang optimal, menentukan
jumlah macam data yang dibutuhkan secara tepat, menentukan standar operasi,
mengembangkan system input dan output, dan sebagainya.
Pengendalian Sistem Informasi Manajemen
Pengendalian terhadap sistem
informasi pada umumnya ada 2 (dua) yaitu pengendalian secara umum dan
pengendalian aplikasi yang tujuannya adalah untuk meminimalisasi adanya
gangguan terhadap sistem informasi.
1. Pengendalian
Secara Umum
Merupakan pengendalian sistem
informasi yang paling luar dan yang pertama harus dihadapi oleh pemakai sistem
informasi, pengendalian umum terdiri dari :
a.
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasi yang
baik dapat dicapai dengan cara adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab yang
tegas sehingga kesempatan untuk melakukan gangguan sulit diperoleh. Terdapat
beberapa fungsi utama yang harus dipisahkan tugas dan tanggung jawabnya yaitu
bagian pengontrol data, bagian yang mempersiapkan data, bagian operasi
komputer,bagian pustaka data, bagian pemrogram dan pengembangan sistem, dan
bagian pusat informasi.
b.
Pengendalian dokumentasi
Pengendalian dokumentasi
penting untuk keperluan seperti mempelajari cara pengoperasian sistem, sebagai
bahan penelitian, dasar pengembangan sistem lebih lanjut, dasar dalam melakukan
modofikasi dan perbaikan sistem dimasa yang akan datang, dan materi acuan bagi
auditor dalam melakukan pemeriksaan.
c.
Pengendalian kerusakan perangkat keras
Gangguan terhadap perangkat keras
dalam pengoperasian sistem informasi dapat dicegah dengan cara pertama :
pengendalian perangkat keras pengendalian ini berfungsi untuk mendeteksi
kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras, kedua : dengan menyediakan
perangkat keras cadangan yang akan digunakan jika perangkat keras utama
mengalami kerusakan atau macet, penggunaan cadangan ini dikenal dengan dual processor computer, ketiga : dengan membeli
asuransi jika perangkat keras rusak maka akan diganti oleh pihak asuransi.
d.
Pengendalian keamanan fisik
Dilakukan untuk menjaga
keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan user (manusia).
Pengendalian keamanan fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
a. Pengawasan terhadap pengaksesan fisik atau pembatasan akses terhadap
sistem informasi;
b. Pengaturan lokaso fisik;
c. Penerapan alat-alat pengamanan;
d. Stabilizer;
e. AC untuk mengatur temperature dalam ruangan; dan
f. Pendeteksi kebakaran.
e.
Pengendalian keamanan data
Beberapa cara pengendalian
untuk keamanan data yang dapat diaplikasikan adalah dipergunakan data log, proteksi file, pembatasan pengaksesan, data back-up atau recovery.
2. Pengendalian
Aplikasi
Pengendalian ini dipasang dalam
program aplikasinya yaitu pengendalian pada tahap masukan, pengendalian pada
tahap pengolahan atau proses dan pengendalian pada tahap keluaran.
Pengendalian pada tahap masukan
mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah
lengkap, terkumpul secara keseluruhan dan terbebas dari kesalahan sebelum masuk
ke proses pengolahan. Pengendalian masukan ini sangat penting karena input yang
salah tentunya akan menghasilkan output yang salah, sehingga pada tahap masukan
data harus benar-benar terbebas dari kesalahan. Pengendalian masukan mencakup
dua tahap yaitu tahap penangkapan data (data capture) terdapat beberapa
proses pengendalian yaitu mengecek penomoran dokumen dasar apakah menggunakan
nomor urut tercetak atau tidak, memaksimumkan masing-masing field pada dokumen dasar, pengkajian ulang
data, dan melakukan verifikasi data, tahap kedua pemasukan data (data entry)
berupa beberapa pengendalian yaitu echo check, existence check,
matching check, field check, sign check, relationship check, limit check, range
check, self-checking digit check, sequence check, label check, bath control
total check, and zero balance check.
Pada pengendalian pengolahan
terdapat tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mencegah kesalahan-kesalahan
yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data
dimasukkan ke komputer. Kesalahan-kesalahan pada pengolahan pada umumnya
disebabkan oleh :overflow (terjadi jika pengolahan menghasilkan perhitungan yang nilainnya
terlalu besar atau kecil sehingga tidak mampu tersimpan di memori komputer),
kesalahan logika program, logika program yang tidak lengkap, penangan
pembulatan yang salah, kesalahan akibat kehilangan atau kerusakanrecord,
kesalahan dalam urutan data, kesalahan data di file acuan, dan kesalahan proses serentak. Untuk mengecek kesalahan
tersebut dilakukan pengendalian berupa pengecekan-pengecekan kesalahan seperti
: control total check, matching check, reference file check, limit
and reasonable check, crossfooting check, and record locking.
Pengendalian keluaran
dimaksudkan untuk kedua macam bentuk keluaran yaitu keluaran dalam bentuk hard copy dan pengeluaran dalam bentuk soft copy. Baik keluaran berupa hard copymaupun soft copy tersebut memiliki tahapan
masing-masing dan untuk setiap tahapan tersebut memiliki pengendalian
tersendiri yang tujuannya adalah untuk menghasilkan keluaran yang benar-benar
terbebas dari kesalahan-kesalahan.
Proses
Pengambilan Keputusan Berbasis SIM
Pengambilan
keputusan memegang peranan penting dalam manajemen karena menyangkut semua
aspek manajemen. Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam
rangka pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil akhir untuk dilaksanakan. Cara
mengambil keputusan akan mempengaruhi perancangan system informasi berdasarkan
computer yang dimaksudkan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Model
Simon merupakan model pengambilan keputusan terkait keputusan yang terdiri dari
tiga tahap, antara lain :
1. Pemahaman
Hubungannnya
dengan SIM : proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara
yang telah ditentukan maupun cara khusus. SIM harus meneliti semua data dan
mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang menuntut perhatian.
Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah
yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas
sehingga maslah tersebut dapat dipahami.
2. Perancangan
/Design
Hubungannya
dengan SIM : SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data dan
memprakarsai pemecahan alternative. Model harus membantu menganalisis
alternative. Proses
ini melibatkan penemuan, pengembangan, dan penganalisisan arah tindakan yang
terbuaka. Hal ini memerlukan proses pemahaman masalah, dorongan keputusan, dan
pengujian pemecahan untuk kelayakannya.
3. Pemilihan
Hubungannya
dengan SIM : SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan
dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah
dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan
balik dan penilaian kemudian.
Tahap pemilihan
memerlukan penerapan suatu prosedur penilaian dan pelaksanaan alternatif yang
sudah dipilih. Perangkat lunak tidak bisa membuat pilihan karena pemilihan itu
merupakan suatu kegiatan manusia. Namun demikian, perangkat lunak dapat dipakai
dalam menyususn alternatif dan sebaliknya menerapkan prosedur pemilihan
keputusan sebagi dukungan pemilihannya sendiri. Misalnya, suatu keputusan untuk
membeli suatu mesin dari berbagai alternatif pilihan dapat dibentuk oleh satu
atau lebih kriteria sebagai berikut: tingkat penghasilan,
jumlah tahun untuk
membayar kembali, pengeluaran tunai minimal,
kesukaan pilihan pimpinan
dan risiko yang minimal.
Kriteria ini bisa
diterapkan dengan penggunaan perangkat lunak keputusan. Pemilihan dibuat
seorang pembuat keputusan dan dikomunikasikan pada mereka yang dapat
melaksankan hasilnya. Model keputusan merupakan bagian model dasar untuk SIM
nya.
Sistem pendukung Sistem Informasi Manajemen
Banyak sistem
pendukung yang tersedia dan mampu melengkapi system informasi manajemen yang
ada. Beberapa sistem pendukung yang akan dibahas di sini,di antaranya adalah:
1.
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
– Decision Support Systems(DSS)
Sistem pendukung
pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah system berbasis computer yang
interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan
model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur.
Jika SIM menyajikan
kepada penggunanya data atau informasi untuk pengambilan keputusan yang sudah
pasti dan tetap (terstruktur atau rutin), maka DSS menyajikan seperangkat
kemampuan untuk keputusan yang sifatnya tidak terstruktur,di mana DSS lebih
menekankan pada pengambilan keputusan atas situasi yang dengan cepat mengalami
perubahan, kondisi yang memerlukan fleksibilitas, dan berbagai keputusan untuk
respon yang segera.
2.
Sistem Kelompok Pendukung Pengambilan
Keputusan – Group Decision Support Systems (GDSS)
GDSS merupakan sistem
berbasis komputer yang interaktif untuk memudahkan pencapaian solusi oleh
sekelompok pengambil keputusan atas permasalahan yang sifatnya tidak
terstruktur. GDSS dikembangkan untuk menjawab tantangan terhadap kualitas dan
efektivitas pengambilan keputusan yang dilakukan oleh lebih dari satu
orang(kelompok orang).
3.
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Eksekutif/ Executive Support Systems (ESS)
Dalam sistem pendukung
pengambilan keputusan eksekutif istilah executive support system (ESS)
sering dipertukarkan dengan executive information system (EIS).
Namun, ada juga yang membedakan keduanya. Jika dibedakan, EIS sering
didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis komputer yang menyajikan
kebutuhan informasi eksekutif puncak. Sistem ini memberikan akses cepat atas
informasi dan laporan manajamen.
4.
Sistem Pakar – Expert Systems (ES)
Expert systems (ES) biasanya digunakan
jika organisasi harus memberikan keputusan atas suatu masalah yang kompleks.
Secara khusus, ES adalah paket komputer untuk memecahkan atau mengambil
keputusan atas suatu masalah spesifik atau terbatas, yang kemampuan
pemecahannyadapat sama atau melebihi suatu tingkat kemampuan seorang pakar.Ide
dasar di balik ES, yang merupakan teknologi intelejensia buatanterapan,
sebenarnya sederhana, yaitu memindahkan keahlian seorangatau beberapa orang
pakar ke komputer.
DAFTAR PUSTAKA
B. Davis. Gordon. 1991. “ kerangka Dasar
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN bagian 1 PENGANTAR”, seri manajemen No.
90-A. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo
Dwiridotjahjono, Jojok. 2006. Bagaimana
Membangun Kualitas Layanan On-Line ?. Majalah Manajemen Usahawan Indonesia.
Jurnal Training Center.
2005. Media Komunikasi Sumber Daya Manusia Telekomunikasi. Bandung.
0 comments:
Post a Comment