Tuesday, November 26, 2013

Resume

RESUME
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



Oleh
GUSNI JELITA
16087 / 2010
ILMU ADMINISTRASI NEGARA







FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013


SIM dalam Menjalankan Fungsi Organisasi, SIM bagi Peningkatan Kinerja Organisasi, SIM bagi Efektivitas dan Efisiensi Organisasi
SIM merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberikan data kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan.
Adapun fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:
1.   Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bias melalui rapat-rapat, seperti: Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai. Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.
2. Organizing (pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah : Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain. Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian. Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi Harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.


3. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah : Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan
4. Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran
Untuk melakukan semua itu diperlukan media sesuai teknologi yang digunakan, bisa juga melalui media yang paling sederhana yaitu formulir yang diisi secara manual, namun mempunyai kelemahan dalam kecepatan layanan dan penumpukan volume data.
Dengan penggunaan teknologi informasi khususnya komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu sehingga dapat lebih efektif dan lebih efisien. Pada masa sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan pesat sekali, karena semakin di sadari betapa pentingnya teknologi informasi pada suatu badan pemerintahan. Perkembangan teknologi informasi sekarang ini menuntut suatu dinas pemerintahan untuk mengikutinya agar semua aktivitas yang akan dilakukan akan menjadi lebih cepat, hemat waktu dan akurat sehingga tujuan yang ingin dicapai lebih dapat muah direalisasikan. Teknologi informasi yang menyangkut kegunaan komputer dalam suatu dinas pemerintahan sangat diperlukan untuk memudahkan suatu pekerjaan kantor dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Perlengkapan kantor sangat membantu pencapaian tujuan tersebut, oleh karena itu saat dinas pemerintahan memerlukan teknologi informasi khususnya teknologi komputer untuk membantu penyelesaian tugas pegawai.
Sistem Informasi sangat berperan penting dalam sebuah organisasi, begitu juga halnya dengan struktur organisasi yang secara tidak langsung akan sangat mempengaruhi proses komunikasi perusahaan. Efektivitas pengambilan keputusan dalam pekerjaan adalah tergantung kepada bagaimana proses komunikasi dapat diterima oleh responden dan seberapa umpan balik yang diinginkan oleh pimpinan dari informasi yang diberikan.

Apabila Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan tidak baik maka beberapa fungsi dalam organisasi juga tidak baik namun sebaliknya jika komunikasi dilakukan dengan baik maka pengambilan keputusan akan dapat dilaksanakan dengan baik pula. Prosedur dan sistem komando dalam perusahaan harusnya menjadi perhatian perusahaan untuk lebih mengetahui peranan dari sistem yang berlaku akan mempengaruhi efektivitas pengambilan keputusan. Akurasi data yang diperoleh juga merupakan sarana pendukung untuk pengambil keputusan membuat keputusan yang tepat.

SIM pada Media Media Internet dan Jaringan Telekomunikasi dan Komunikasi Data
Jaringan telekomunikasi adalah segenap perangkap telekomunikasi ang dapat menghubngkan pemakaiannya dengan pemakai lain (manusia) sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar informasi pada saat itu juga.
Jaringan telekomunikasi terdiri atas tiga bagian utama, yaitu :
1.      Perangkat Transmisi
Perangkat transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat ke tempat lain. Media transmisinya dapat berupa kabel, serat optic maupun udara, tergantung jarak dari tempat-tempat yang dihubungkan serta tergantung pada beberapa banyak tempat yang saling dihubungkan.
2.      Perangkat Penyambungan
Perangkat penyambungan bertugas agar pemakai dapat menghubungi pemakai lain sesuai dengan yang diinginkannya. Perangkat penyambungan tersebut masih menggunakan system manual bila diperlukan seorang operator yang bertugas menyambungkan pemakai dengan pemakai lain yang diinginkannya.
3.      Terminal
Terminal adalah peralatan yang bertugas merubah sinyal informasi asli (suara manusia atau lainnya) menjadi sinyal elektrik, elektromagetik atau cahaya. Perangkat dan media transmisi sebagai penghubung antara perangkat penyambungan dengan terminal disebut sebagai JARLOKAT (Jaringan Lokal Akses Tembaga).
Media internetan merupakan bentuk penyaluran jaringan telekomunikasi untuk dipergunakan bagi pemakainya dalam hal pencarian informasi yang diinginkan, baik dalam bentuk suara, gambar maupun campuran audio-visual.
Secara sederhana, media internetan merupakan wadah bagi jaringan telekomunikasi untuk mengaplikasikan segala komponen yang dimilikinya sehingga memiliki tujuan dan fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Media internetan pada dasarnya dikenal dengan social media yang dapat kita temui dalam berbagai model dan spesifikasi fungsi. Contohnya saja media internetan yang difungsikan untuk menjalankan berbagai kegiatan terkait penggunaan jaringan telekomunikasi yang tentunya melalui system online. Mozilla firefox misalnya, dapat dipergunakan untuk browsing, maupun menjalankan beberapa aplikasi social media seperti twitter, facebook, youtube dan lainnya.
Namun seiring berkembangnya zaman, social media disediakan dengan tampilan tersendiri dan terfokus pada fungsi sosialnya, contohnya penggunaan twitter ataupun facebook hanya terfokus pada lingkup yang mereka punya bukan mencakup browsing seperti Mozilla firefox dan lainnya.
Pesatnya perkembangan media internetan dan jaringan telekomunikasi kini, dikarenakan semua orang bisa memilki media sendiri. Seorang pengguna media internetan dan jaringan telekomunikasi dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis dan berbagai model content lainnya.
Semakin kompleksnya kegiatan yang dilakukan akan mempersulit koordinasi dan komunikasi apabila tidak diciptakan suatu system. Pada dasarnya apapun bentuk kegiatan yang dilakukan sangat membutuhkan tersedianya informasi. Oleh karena itu, campur tangan SIM pada media internetan dan jaringan teleomunikasi sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan dengan penggunaan SIM, suatu informasi dapat disampaikan secara sistematis sehingga mudah dimengerti.
Dengan adanya SIM menjadikan terciptanya inovasi baru bagi penggunaan media internetan dan jaringan telekomunikasi, dalam artian informasi yang diperoleh dari media internetan dan jaringan telekomunikasi dapat disajikan dalam bentuk yang simple, padat, tepat sasaran dan mudah dimengerti.
Dapat dipahami bahwa SIM pada media internetan dan jaringan telekomunikasi sangatlah diperlukan karena memiliki hakikat yang saling membutuhkan dalam menjalankan fungsinya.

Komunikasi Data
Komunikasi data adalah proses pengiriman informasi diantara dua titik menggunakan kode biner melewati saluran transmisi dan peralatan switching dapat terjadi antara komputer dengan komputer, komputer dengan terminal atau komputer dengan peralatan. Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data.
Secara sederhana, komunikasi data merupakan suatu bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara computer computer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.
Data yang dimaksud disini adalah sinyal-sinyal elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sumber data yang dapat ditangkap dan dikirimkan ke terminal-terminal penerima. Yang dimaksud terminal adalah peralatan untuk terminal suatu data seperti disk drive, printer, monitor, papan ketik, scanner, plotter dan lain sebagainya.
Salah satu alasan diperlukannya suatu teknik komunikasi data antar komputer satu dengan komputer atau terminal yang lain adalah sebagai berikut :
Adanya distributed processing , ini mutlak diperlukan jaringan sebagai sarana pertukaran data. Transaksi sering terjadi pada suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi pengolahan datanya atau lokasi di mana data tersebut akan digunakan, sehingga data perlu dikirim ke lokasi pengolahan data dan dikirim lagi ke lokasi yang membutuhkan informasi dari data tersebut.
Biasanya lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat jalur komunikasi, lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.
Suatu organisasi yang mempunyai beberapa lokasi pengolahan data, data dari suatu lokasi pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke lokasi pengolahan lain yang kurang atau tidak sibuk.
Jaringan komputer mulai berkembang di awal tahun 1980 sebagai media komunikasi yang berkembang pesat. Sehingga sampai saat ini komputer menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif dan hampir seluruh bentuk informasi melibatkan komputer dalam penggunaannya.
Dengan ditemukannya internet, berbagai informasi bisa diakses dari rumah dengan biaya yang murah. Komunikasi data sebenarnya merupakan gabungan dua teknik yang sama sekali jauh berbeda yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Dapat diartikan bahwa komunikasi data memberikan layanan komunikasi jarauk juah dengan sistem komputer.
Adapun tujuan dari komunikasi data adalah sebagai berikut :
·         Memunkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ketempat yang lain.
·          Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use).
·         Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupun sentralisasi.
·         Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer.
·         Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
·         Mendapatkan da langsung dari sumbernya.
·         Mempercepat penyebarluasan informasi.
Kendala Penerapan SIM pada Organisasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Budaya kerja di era informasi yang menuntut produktifitas dan kreatifitas dewasa ini, masih banyak pegawai pemerintah yang tidak mau beradaptasi dengan teknologi  ICT, mereka kebanyakan menggunakannya hanya sebagai trend  bahkan status sosial bukan sebagai kebutuhan apalagi untuk sebagai problem solving dari rutinitas kerja sehari-hari. Sering dijumpai baik kepala atau pimpinan jika terjadi masalah mereka mencari konsultan atau vendor membuat suatu kegiatan dengan label proyek yang semata-mata berorientasi pada keuntungan dan  bukan pemanfaatan.
Kendala lainnnya yaitu luasnya wilayah pemerintahan suatu daerah sehingga penerapan IT belum merata karena tidak semua staff bisa menggunakan komputer khususnya bagi kecamatan dan kelurahan yang ada di pelosok, perlu adanya tenaga khusus yang menjalankan media teresebut. Minimnya infrastruktur pendukung ICT seperti jaringan telepon dan listrik juga menjadi kendala, kondisi ini merupakan masalah yang perlu diatasi.
Kendala selanjutnya adalah persepsi yang salah terhadap internet. alasan yang sering didengar, mengapa para pegawai negeri sipil (PNS) enggan memanfaatkan internet karena pekerjaannya menjadi terganggu digunakan untuk hal lain seperti bermain game, sosial network, dll. Kondisinya cukup memprihatinkan. Artinya persepsi terhadap media ini masih keliru.
Secara teknis beberapa kendala yang masih dihadapi oleh sebagian organisasi pemerintah daerah ialah:
a.       Belum adanya dokumentasi mengenai bagan arus ringkasan (summary flow chart) yang memperlihatkan aliran/arus data sejak data mentah sampai dengan informasi tercetak. Persoalan ini kelihatannya sederhana, tetapi terkadang bias menyulitkan pihak manajer dalam mengawasi arus informasi yang terdapat dalam organisasi yang dipimpinnya.
b.      Lemahnya Data Management Systems. Ini terbukti dari belum adanya standar operasi yang baku, munculnya ekses overflow reporting, redundancyyang tidak efisien dan sebagainya.
c.       Prosedur untuk melihat data secara incidental masih terlalu lama, ini disebabkan karena banyak Kantor PDE yang tidak menggunakan system database relasional yang lebih efisien sehingga direct access sulit dilakukan.
d.      Tata-ruang perkantoran masih kurang memadai. Ruang untuk kegiatan-kegiatan ketatausahaan (tulis-menulis), operasi computer, atau penyortiran data masih bercampur-baur sehingga pekerjaan menjadi kurang sistematis.
e.       Untuk perawatan mesin atau perangkat keras, organisasi masih menggantungkan diri kepada pihak pemasok dengan system kontrak pertahun. Akibatnya kalau ada kerusakan-kerusakan teknis, sekalipun sangat sederhana, tidak bisa segera diatasi sendiri oleh para pegawai.
Permasalahan lain yang tida kalah pentingnya ialah kurang lancarnya pemasukan data. Proses data entry sangat menentukan kelangsungan proses-proses pengolahan berikutnya. Apabila sejak awal pengisian data tidak lancar dan tidak akurat, maka pekerjaan untuk mengoreksi data akan bertambah panjang, data sorting akan lamban, dan akhirnya tujuan organisasi PDE untuk menghasilkan informasi tepat pada waktunya tidak akan tercapai. Dengan demikian masalah-masalah pemasukan data ini timbul karena:
a.       Kurangnya pengertian dan kesadaran dari pihak konsumen sebagai pengisi data. banyak pengisi data yang tidak sadar bahwa data yang akan dimasukkan ke dalam computer harus memiliki format dan prosedur yang pasti untuk menghindari kesalahan pengisian data.
b.      Belum meluasnya computerized minded di antara para pemakai data maupun para pengelola data sendiri di dalam organisasi-organisasi pemerintah.
c.       Lemahnya system informasi di dalam organisasi pengolahan data sendiri. Ini menyangkut masalah-masalah administrative dan operasional seperti bagaimana menangani volume data yang besar, membuat formulir isian data yang optimal, menentukan jumlah macam data yang dibutuhkan secara tepat, menentukan standar operasi, mengembangkan system input dan output, dan sebagainya.
Pengendalian Sistem Informasi Manajemen
Pengendalian terhadap sistem informasi pada umumnya ada 2 (dua) yaitu pengendalian secara umum dan pengendalian aplikasi yang tujuannya adalah untuk meminimalisasi adanya gangguan terhadap sistem informasi.
1.      Pengendalian Secara Umum
Merupakan pengendalian sistem informasi yang paling luar dan yang pertama harus dihadapi oleh pemakai sistem informasi, pengendalian umum terdiri dari :


a.       Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasi yang baik dapat dicapai dengan cara adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab yang tegas sehingga kesempatan untuk melakukan gangguan sulit diperoleh. Terdapat beberapa fungsi utama yang harus dipisahkan tugas dan tanggung jawabnya yaitu bagian pengontrol data, bagian yang mempersiapkan data, bagian operasi komputer,bagian pustaka data, bagian pemrogram dan pengembangan sistem, dan bagian pusat informasi.

b.      Pengendalian dokumentasi
Pengendalian dokumentasi penting untuk keperluan seperti mempelajari cara pengoperasian sistem, sebagai bahan penelitian, dasar pengembangan sistem lebih lanjut, dasar dalam melakukan modofikasi dan perbaikan sistem dimasa yang akan datang, dan materi acuan bagi auditor dalam melakukan pemeriksaan.

c.       Pengendalian kerusakan perangkat keras
Gangguan terhadap perangkat keras dalam pengoperasian sistem informasi dapat dicegah dengan cara pertama : pengendalian perangkat keras pengendalian ini berfungsi untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras, kedua : dengan menyediakan perangkat keras cadangan yang akan digunakan jika perangkat keras utama mengalami kerusakan atau macet, penggunaan cadangan ini dikenal dengan dual processor computer, ketiga : dengan membeli asuransi jika perangkat keras rusak maka akan diganti oleh pihak asuransi.

d.      Pengendalian keamanan fisik
Dilakukan untuk menjaga keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan user (manusia). Pengendalian keamanan fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
a.    Pengawasan terhadap pengaksesan fisik atau pembatasan akses terhadap sistem informasi;
b.    Pengaturan lokaso fisik;
c.    Penerapan alat-alat pengamanan;
d.    Stabilizer;
e.    AC untuk mengatur temperature dalam ruangan; dan
f.     Pendeteksi kebakaran.

e.       Pengendalian keamanan data
Beberapa cara pengendalian untuk keamanan data yang dapat diaplikasikan adalah dipergunakan data log, proteksi file, pembatasan pengaksesan, data back-up atau recovery.

2.      Pengendalian Aplikasi
Pengendalian ini dipasang dalam program aplikasinya yaitu pengendalian pada tahap masukan, pengendalian pada tahap pengolahan atau proses dan pengendalian pada tahap keluaran.
Pengendalian pada tahap masukan mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul secara keseluruhan dan terbebas dari kesalahan sebelum masuk ke proses pengolahan. Pengendalian masukan ini sangat penting karena input yang salah tentunya akan menghasilkan output yang salah, sehingga pada tahap masukan data harus benar-benar terbebas dari kesalahan. Pengendalian masukan mencakup dua tahap yaitu tahap penangkapan data (data capture) terdapat beberapa proses pengendalian yaitu mengecek penomoran dokumen dasar apakah menggunakan nomor urut tercetak atau tidak, memaksimumkan masing-masing field pada dokumen dasar, pengkajian ulang data, dan melakukan verifikasi data, tahap kedua pemasukan data (data entry) berupa beberapa pengendalian yaitu echo check, existence check, matching check, field check, sign check, relationship check, limit check, range check, self-checking digit check, sequence check, label check, bath control total check, and zero balance check.

Pada pengendalian pengolahan terdapat tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data dimasukkan ke komputer. Kesalahan-kesalahan pada pengolahan pada umumnya disebabkan oleh :overflow (terjadi jika pengolahan menghasilkan perhitungan yang nilainnya terlalu besar atau kecil sehingga tidak mampu tersimpan di memori komputer), kesalahan logika program, logika program yang tidak lengkap, penangan pembulatan yang salah, kesalahan akibat kehilangan atau kerusakanrecord, kesalahan dalam urutan data, kesalahan data di file acuan, dan kesalahan proses serentak. Untuk mengecek kesalahan tersebut dilakukan pengendalian berupa pengecekan-pengecekan kesalahan seperti : control total check, matching check, reference file check, limit and reasonable check, crossfooting check, and record locking.
Pengendalian keluaran dimaksudkan untuk kedua macam bentuk keluaran yaitu keluaran dalam bentuk hard copy dan pengeluaran dalam bentuk soft copy. Baik keluaran berupa hard copymaupun soft copy tersebut memiliki tahapan masing-masing dan untuk setiap tahapan tersebut memiliki pengendalian tersendiri yang tujuannya adalah untuk menghasilkan keluaran yang benar-benar terbebas dari kesalahan-kesalahan.

Proses Pengambilan Keputusan Berbasis SIM
Pengambilan keputusan memegang peranan penting dalam manajemen karena menyangkut semua aspek manajemen. Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam rangka pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil akhir untuk dilaksanakan. Cara mengambil keputusan akan mempengaruhi perancangan system informasi berdasarkan computer yang dimaksudkan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Model Simon merupakan model pengambilan keputusan terkait keputusan yang terdiri dari tiga tahap, antara lain :
1.      Pemahaman
Hubungannnya dengan SIM : proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun cara khusus. SIM harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga maslah tersebut dapat dipahami.
2.      Perancangan /Design
Hubungannya dengan SIM : SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data dan memprakarsai pemecahan alternative. Model harus membantu menganalisis alternative. Proses ini melibatkan penemuan, pengembangan, dan penganalisisan arah tindakan yang terbuaka. Hal ini memerlukan proses pemahaman masalah, dorongan keputusan, dan pengujian pemecahan untuk kelayakannya.
3.      Pemilihan
Hubungannya dengan SIM : SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.
Tahap pemilihan memerlukan penerapan suatu prosedur penilaian dan pelaksanaan alternatif yang sudah dipilih. Perangkat lunak tidak bisa membuat pilihan karena pemilihan itu merupakan suatu kegiatan manusia. Namun demikian, perangkat lunak dapat dipakai dalam menyususn alternatif dan sebaliknya menerapkan prosedur pemilihan keputusan sebagi dukungan pemilihannya sendiri. Misalnya, suatu keputusan untuk membeli suatu mesin dari berbagai alternatif pilihan dapat dibentuk oleh satu atau lebih kriteria sebagai berikut: tingkat penghasilan, jumlah tahun untuk membayar kembali, pengeluaran tunai minimal, kesukaan pilihan pimpinan dan risiko yang minimal.
Kriteria ini bisa diterapkan dengan penggunaan perangkat lunak keputusan. Pemilihan dibuat seorang pembuat keputusan dan dikomunikasikan pada mereka yang dapat melaksankan hasilnya. Model keputusan merupakan bagian model dasar untuk SIM nya.
Sistem pendukung Sistem Informasi Manajemen
Banyak sistem pendukung  yang tersedia dan mampu melengkapi system informasi manajemen yang ada. Beberapa sistem pendukung yang akan dibahas di sini,di antaranya adalah:
1.                  Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan – Decision Support Systems(DSS)
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah system berbasis computer  yang interaktif,  yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur.
Jika SIM menyajikan kepada penggunanya data atau informasi untuk pengambilan keputusan yang sudah pasti dan tetap (terstruktur atau rutin), maka DSS menyajikan seperangkat kemampuan untuk keputusan yang sifatnya tidak terstruktur,di mana DSS lebih menekankan pada pengambilan keputusan atas situasi yang dengan cepat mengalami perubahan, kondisi yang memerlukan fleksibilitas, dan berbagai keputusan untuk respon yang segera.
2.                  Sistem Kelompok Pendukung Pengambilan Keputusan – Group Decision Support Systems (GDSS)
GDSS merupakan sistem berbasis komputer yang interaktif untuk memudahkan pencapaian solusi oleh sekelompok pengambil keputusan atas permasalahan yang sifatnya tidak terstruktur. GDSS dikembangkan untuk menjawab tantangan terhadap kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang(kelompok orang).


3.                  Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/ Executive Support Systems (ESS)
Dalam sistem pendukung pengambilan keputusan eksekutif istilah executive support system (ESS) sering dipertukarkan dengan executive information system (EIS). Namun, ada juga yang membedakan keduanya. Jika dibedakan, EIS sering didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis komputer yang menyajikan kebutuhan informasi eksekutif puncak. Sistem ini memberikan akses cepat atas informasi dan laporan manajamen.
4.                  Sistem Pakar – Expert Systems (ES)
Expert systems (ES) biasanya digunakan jika organisasi harus memberikan keputusan atas suatu masalah yang kompleks. Secara khusus, ES adalah paket komputer untuk memecahkan atau mengambil keputusan atas suatu masalah spesifik atau terbatas, yang kemampuan pemecahannyadapat sama atau melebihi suatu tingkat kemampuan seorang pakar.Ide dasar di balik ES, yang merupakan teknologi intelejensia buatanterapan, sebenarnya sederhana, yaitu memindahkan keahlian seorangatau beberapa orang pakar ke komputer.



DAFTAR PUSTAKA
B. Davis. Gordon. 1991. “ kerangka Dasar SISTEM INFORMASI MANAJEMEN bagian 1 PENGANTAR”, seri manajemen No. 90-A. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo
Dwiridotjahjono, Jojok. 2006. Bagaimana Membangun Kualitas Layanan On-Line ?. Majalah Manajemen Usahawan Indonesia.
Jurnal Training Center. 2005. Media Komunikasi Sumber Daya Manusia Telekomunikasi. Bandung.



0 comments:

Post a Comment